LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN "PERBEDAAN SIFAT DAN MACAM-MACAM PROTEIN"
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN
"PERBEDAAN SIFAT DAN MACAM-MACAM PROTEIN"
OLEH :
ANISA TARTILATUL HASANAH
NIM :
B32160230
PROGRAM STUDI :
TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JURUSAN :
TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN AJARAN 2016/2017
TUJUAN
Mempelajari sifat-sifat
protein dan macam protein.
DASAR TEORI
Protein merupakan
salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun
utama makhluk
hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Secara kimia dapat dibedakan
antara protein sederhana yang terdiri dari polipeptida dan protein kompleks
yang mengandung zat-zat makanan tambahan seperti hern, karbohidrat, lipid atau
asam nukleat. Untuk protein kompleks, bagian polipeptida dinamakan aproprotein dan
keseluruhannya dinamakan haloprotein. Secara fungsional protein juga
menunjukkan banyak perbedaan. Dalam sel mereka berfungsi sebagai enzim, bahan
bangunan, pelumas dan molekul pengemban. Tapi sebenarnya protein merupakan
polimer alam yang tersusun dari berbagai asam amino melalui ikatan peptida
(Hart, 1987). Sifat-sifat protein beraneka ragam,
dituangkan dalam berbagai sifatnya saat bereaksi dengan air, beberapa reagen
dengan pemanasan serta beberapa perlakuan lainnya. Semua molekul dengan jenis
protein tertentu mempunyai komposisi dan deret asam amino dan panjang rantai
polipeptida yang sama (Anonim, A).
Kasein
adalah protein yang paling banyak tersedia di susu. Protein ini relatif tidak
bisa larut, lambat dicerna dan cenderung membentuk struktur yang disebut misel
yang meningkatkan kelarutannya di air. Sedangkan whey adalah protein yang cepat
dicerna.Whey menyediakan hasil sintesa protein yang cepat karena Whey
mengandung leusin dalam jumlah tinggi, yaitu asam amino yang potensial untuk
menstimulasi sintesa protein, sementara kasein menyediakan pasokan protein yang
berkesinambungan lama untuk pertumbuhan otot. Protein dalam susu terdiriatas
80% kasein dan 20% whey.
Kasein
termasuk jenis phospor protein, terdiri dari beberapa unit asam amino yang terikat
dengan ikatan peptida. Kasein didalam susu merupakan partikel yang besar.
Didalamnya tidak hanya terdiri dari zat-zat organik,melainkan mengandung
zat-zat anorganik seperti kalsium,phosphor,dan magnesium.
Kasein adalah protein yang
khusus terdapat dalam susu. Dalam keadaan murni, kasein berwarna putih seperti
salju, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa yang khas. Kasein dapat diendapkan
oleh asam, enzimerenner dan alkohol. Oleh karena itu kasein dalam susu dapat
dikoagulasikan atau digumpalkan oleh asam yang terbentuk didalam susu sebagai
aktivitas dari mikroba. (Iswanto, 2015).
ALAT
Tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, Bunsen, pipet ukur, ball
pipet, penjepit tabng, dan spatula.
BAHAN
Uji sifat protein : Kasein, indicator bromkesol hijau, dan asam asetat
2%.
Uji Neuman : Kasein, HNO3, dan H2SO4.
PROSEDUR KERJA
A.
UJI
SIFAT PROTEIN
1.
Mengambil
sampel kasein padat sebanyak 1 sendok spatula dan meletakkannya dalam tabung
reaksi.
2.
Menambahkan
bromkesol hijau
3.
Menambahkan
tetes demi tetes asam asetat 2% sampai larutan berubah menjadi agak
kehijau-hijauan.
4.
Mencatat
endapat yang terjadi.
B.
UJI
NEUMAN
1.
Memasukkan
kasein kedalam tabung sebanyak 1 ml/ 1 sendok spatula.
2.
Menuangkan
2 tetes HNO3 pekat dan 10 tetes H2SO4 pekat.
3.
Memanaskan
diatas api Bunsen sambil digoyang-goyang sampai keluar asap putih.
4.
Mencatat
perubahan warna yang terjadi.
5.
Jika
masih berwarna coklat atau hitam maka ditambahkan asam nitrat sebanyak 8 tetes
melalui dinding tabung.
6.
Memanaskan
hingga larutan tidak lagi berwarna (berwarna kuning).
HASIL PENGAMATAN
A.
UJI
SIFAT PROTEIN
Sampel
|
Sebelum
|
Sesudah
|
Kasein
|
Kuning pudar
|
+ Bromkesol hijau
è Biru tua
+ 2% asam asetat
è
Hijau lumut dengan endapan biru muda, dan sampel menggumpal.
+ pengadukan
è
Gumpalan sedikit larut dan larutan berwarna hijau lumut keruh.
|
B.
UJI
NEUMAN
Sampel
|
Sebelum
|
Sesudah
|
Kasein
|
Putih susu
|
+ HNO3 pekat 2 tetes dan H2SO4 10 tetes
è Coklat
+ Pemanasan
è
Coklat kehitaman dan mengeluarkan asap putih.
+ HNO3 8 tetes
è
Kuning
+ Pemanasan
è
Kuning pekat dan mengeluarkan asap putih.
|
PEMBAHASAN
Protein
adalah komponen yang terdiri atas atom karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, dan
beberapa ada yang mengandung sulfur. Tersusun dari serangkaian asam amino
dengan berat molekul yang relatif sangat besar, yaitu berkisar 8.000 sampai
10.000 (Devi, 2010).
Protein memiliki sifat-sifat yang dapat diidentfikasi
dengan uji kualitatif. Sifat-sifat protein tersebut antara lain amfoter,
denaturasi, koagulasi, dan redenaturasi. Pada praktikum ini dilakukan
identifikasi tentang sifat protein dengan penambahan asam. Selain itu,
praktikum ini juga bertujuan untuk mendeteksi adanya unsur phosphor (P) dalam
sampel dengan uji Neuman.
Uji
neuman merupaka uji spesifik untuk mendeteksi keberadaan
kasein. Pada pemanasan asan nitrat pekat dan
asam
sulfat pekat, kasein dipecah dan
fosfor dilepaskan. NH3
ditambahkan untuk mengkondisikan media alkalin. Ammonium
molibdat akan bereaksi dengan NH3 pada
media
alkalin dan membentuk endapan fosfo-amonium
molibdate
berwarna kuning
(Sukmawaty, 2015).
Sampel yang digunakan adalah kasein. Kasein merupakan
protein yang khusus terdapat dalam susu. Sampel kasein berbentuk padatan putih,
tidak berbau dan tidak memiliki rasa yang khas.
Pada uji sifat protein, sampel ditambahkan dengan
indicator bromkesol hijau dan larutan asam asetat. Bromkesol hijau merupakan Indikator
asam basa, Zat
padatnya
berwarna putih, sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer.
Daerah perubahan warna antara pH 3,8 sampai pH 5,4. Perubahan warnanya dari kuning ke hijau. Setelah ditambahkan indictor tersebut warna sampel
menjadi biru tua. Setelah itu dilakukan penambahan larutan asam asetat 2% yang
bertujuan untuk mengendapkan kasein. Perubahan warna yang terjadi adalah sampel
berwarna hijau lumut dengan endapan biru muda dan ada sampel yang masih
menggumpal. Karena terdapat sampel yang menggumpal, maka dilakukan pengadukan
dengan batang pengaduk secara perlahan. Setelah pengadukan gumpalan sampel
sedikit larut dan larutan sampel berwarna hijau lumut keruh.
Berdasarkan hasil
pengamatan, dapat diindentifikasi salah satu sifat protein pada sampel kasein
yaitu koagulasi yang dibuktikan oleh terbentuknya koagulum pada saat pengujian.
Koagulum tersebut terbentuk karena adanya penambahan asam pada sampel.
Uji kedua yaitu uji neuman pada kasein. Sampel ditambahkan dengan HNO3 pekat sebanyak 2 tetes dan H2SO4
pekat sebanyak 10 tetes. Perubahan warna yang terjadi adalah larutan berwarna
coklat. Setelah penambahan asam tersebu, dilakukan pemanasan yang bertujuan
untuk memecah kasein dan melepaskan fosfor. Perubahan yang terjadi setelah
dipanaskan adalah larutan berwarna coklat kehitaman dan mengeluarkan asap
putih. Jika larutan masih berwarna coklat atau kehitaman maka harus ditambahkan
dengan asam nitrat dengan hati-hati melalui dinding tabung. Penambahan asam
nitrat sebanyak 8 tetes menyebabkan perubahan warna menjadi kuning pekat dan
terdapat asap putih. Asap putih menunjukkan bahwa phosphor yang terdapat dalam
kasein telah terlepas menjadi asam phospat yang berwarna kuning. Berdasarkan
hasil tersebut, maka dapat dideteksi bahwa dalam kasein terdapat unsure
phospor.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kasein memiliki sifat koagulasi
atau terkoagulasi dengan terbentuknya gumpalan atau koagulum berwarna biru muda
dan perubahan warna menjadi hijau. Selain itu, pada uji Neuman, kasein positif
mengandung unsure Phospor atau fosfoprotein yang ditandai dengan perubahan
warna menjadi kuning pekat dan terbentuk endapan serta keluarnya asap putih
pada saat pemanasan.
SARAN
Praktikan
diharapkan lebih berhati-hati dalam pelaksanaan praktikum karena pada praktikum
ini dilakukan penambahan berbagai larutan asam pekat yang disertai dengan
pemanasan. Selain itu, praktikan juga diharapkan memakai alat pelindung diri
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
A, Anonim.
2013. Sifat Kimia Protein. http://niamts.blogspot.co.id/2013/06/sifat-kimia-protein-laporan-praktikum.html
[27 Oktober 2016]
Buku Kerja Praktek Mahasiswa. 2016. Biokimia Pangan. Politeknik Negeri
Jember
Devi, Nirmala. 2010. Nutrition and
Food Gizi untuk Keluarga. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Iswanto,
Yoko. 2015. Penentuan Kadar Kasein. http://yoko-iswanto.blogspot.co.id/2015/09/laporantetap-praktikumbiokimia-i.html [27 Oktober 2016]
Sukmawaty, Eka. 2015. Petunjuk Praktikum Biokimia. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Komentar
Posting Komentar