STANDARISASI KMNO4
Laporan
Praktikum
Kimia
Terapan 1
·
Judul : Permanganometri
·
Tujuan : Menentukan konsentrasi larutan standart
KMnO4 0,1 N
·
Dasar Teori
Permanganometri merupakan suatu penetapan
kadar atau reduktor dengan jalan dioksidasi dengan larutan baku KMnO4
dalam lingkungan asam sulfat encer. Metode permanganometri didasarkan pada
reaksi oksidasi ion permanganat. Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi
dan oksidasi atau redoks.
Kalium permanganat (KmnO4)
merupakan oksidator kuat yang dapat bereaksi dengan cara berbeda-beda,
tergantung dari pH larutannya. KMnO4
merupakan zat pengoksida penting. Untuk analisis kimia biasanya
digunakan pada larutan asam dimana senyawa tersebut direduksi menjadi Mn2+(aq).
·
Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Batang Pengaduk
|
Aquadest
|
Buret
|
H2SO4
|
Erlenmeyer
|
KMnO4
|
Gelas Kimia
|
H2C2O4
|
Botol Semprot
|
|
Bunsen
|
|
Kaki Tiga
|
|
Kertas Saring
|
|
Pipet Tetes
|
|
Gelas Ukur
|
|
Kawat Kasa
|
|
Pipet Volume
|
|
Corong
|
|
Neraca Digital
|
|
·
Prosedur Kerja
Pembuatan larutan kalium permanganat
1.
Timbang 0,316 gram kalium permanganat
2.
Masukkan ke labu ukur 100mL, tambahkan aquadest
dan kocok hingga larut.
3.
Masukkan ke botol reagen dan beri label.
Standarisasi
1.
Ambil 10mL H2C2O4 dengan pipet volume, masukkan ke
erlenmeyer.
2.
Tambahkan H2SO4 8mL.
3.
Panaskan dengan suhu 60oC – 70oC.
4.
Titrasi dengan KMnO4 hingga berubah warna
5.
Catat hasilnya dan lakukan duplo
·
Perhitungan
Massa KMnO4
N = M x eq
0,1 = M x 5
M = 0,1/5
M = 0,02
M
M = gr/Mr x 1000/volume
0,02 = gr/158 x 1000/100
Gr = 0,316
gram
Standarisasi
V1
= 1ml
V2
= 1ml
Vt
= 1+1/2 = 1ml
Va x Na = Vt x Nt
10 x Na = 1 x 0,1
Na = 0,1/10
Na = 0,01 N
·
Pembahasan
Permanganometri adalah titrasi yang
didasarkan pada reaksi redoks. Dalam reduksi ini, ion MnO4- akan berubah
menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam. KMnO4 telah banyak digunakan sebagai
pengoksidasi. Reagen ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal dan autoindikator.
Titrasi harus dilakukan dalam larutan yang
bersifat asam kuat karena reaksi tersebut tidak terjadi bolak-balik, sedangkan
potensial elektroda sangat bergantung pada pH. Pada standarisasi, digunakan
H2C2O4 sebagai larutan baku dan juga sebagai pereduksi. Penambahan H2SO4
berfungsi untuk mengasamkan larutan dan supaya reaksi berada dalam suasana asam
seehingga MnO4- tereduksi menjadi Mn2+. Jika larutan dalam keadaan netral atau
sedikit basa maka KMnO4 akan tereduksi menjadi MnO2 berupa endapan coklat yang
akan mempersulit penentuan titik akhir titrasi.
Pada percobaan ini juga dilakukan pemanasan
supaya KMnO4 dapat mengoksidasi H2C2O4, pemanasan dilakukan pada suhu 60-70oC.
Apabila suhu dibawah suhu tersebut maka reaksi akan berjalan lambat dan akan
mengubah MnO4 menjadi MnO2. Sedangkan apabila suhu larutan diatas suhu tersebut
maka akan merusak H2C2O4 dan terurai menjadi CO2 dan H2O sehingga hasil akhir
akan lebih kecil.
·
Kesimpulan
Dari percobaan yang sudah dilakukan,
diperoleh :
Na (Normalitas H2C2O4) adalah 0,01 N
Fungsi pemanasan 60-70oC adalah karena
suhu tersebut merupakan suhu optimum KMnO4 untuk mengoksidasi H2C2O4
Komentar
Posting Komentar